SISTEM OPERASI bus system


BUS SYSTEM
1. PENGERTIAN BUS SYSTEM
Perlu sobat ketahui komputer tersusun atas beberapa komponen penting seperti CPU, memori dan perangkat I/O. Ssytem bus adalah penghubung bagi keseluruhan komponen dalam menjalankan tugasnya. Bus system menghubungkan CPU dengan RAM mungkin sebuah buffer memory. Memory penyangga (cache L2 ), Bus system merupakan BUS pusat.
System bus atau bus system dalam arsitektur komputer merujuk pada bus yang digunakan oleh sistem komputer untuk menghubungkan semua komponennya dalam menjalankan tugasnya. Sebuah bus adalah sebutan untuk jalur di mana data dapat mengalir dalam komputer. Jalur –jalur ini digunakan untuk komunikasi dan dapat dibuat antara dua elemen atau lebih. Data atau program yang tersimpan dalam memori dapat diakses dan dieksekusi oleh CPU melalui perantara sistem bus.
 Bus – bus yang lain merupakan pencabangan dari BUS ini. Didalam PC terdapat 2 Bus yaitu :
·         Bus sistem, yang menghubungkan CPU dengan RAM, dan
·         Bus I/O, yang menghubungkan CPU dengan komponen-kompoonen lain.
    Berikut contoh diagramnya








2.  Definisi dan Fungsi BUS
Pengertian bus adalah bagian dari sistem komputer yang berfungsi untuk memindahkan data   antar bagian- bagian d lam sistem komputer. Data dipindahkan dari piranti masukan ke CPU, CPU ke memori, atau dari memori ke piranti keluaran. Bus merupakan jalur komunikasi yang dibagi pemakai suatu set kabel tunggal yang digunakan untuk menghubungkan berbagai subsistem. Sistem bus adalah sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen utama komputer (CPU, Memori, I/O). Sistem bus adalah penghubung bagi keseluruhan komponen komputer dalam menjalankan tugasnya.

A. Jenis-jenis Sistem BUS
Saluran bus dapat dipisahkan menjadi dua tipe umum, yaitu dedicated dan multiplexed. Suatu saluran bus dedicated secara permanen diberi sebuah fungsi atau subset fisik komponen- komponen komputer.
Sebagai contoh dedikasi fungsi adalah penggunaan alamat dedicated terpisah dan saluran data yang merupakan suatu hal yang umum bagi bus. Namun, hal ini bukanlah hal yang penting. Misalnya, alamat dan informasi data dapat ditransmisikan melalui sejumlah saluran yang sama dengan mengggunakan saluran address valid control.
B. Struktur Sistem BUS
a)      Data bus ( Saluran Data )
Saluran data memberikan lintasan bagi perpindahan data antara dua modul sistem. Saluran ini secara kolektif disebut bus data. Umunya bus data terdiri dari 8, 16, 32 saluran.
b)      Address Bus ( Saluran Alamat )
1)      Saluran alamat digunakan untuk menandakan sumber atau tujuan data pada bus data. Misalnya , bila CPU akan membaca sebuah word dat adari memroi, maka CPU akan menaruh alamt word yang dimaksud pada saluran alamat.
2)      Digunakan untuk mengirinkan alamat word pada memori yang akan diakses CPU.
3)      Digunakan untuk saluran alamat perangkat modul komputer saat CPU mengakses suatu modul.
4)      Semua peralatan yang terhubung dengan sistem komputer, agar dapat diakses harus memiliki alamat.
Contoh : mengakses port I/O, maka port I/O harus memiliki alamat hardwarenya.
c)      Control Bus ( Saluran Control )
Saluran kontrol digunakan untuk mengontrol akses ke saluran alamat dan penggunaan data. Karena data dan saluran alamat dipakai bersama oleh seluruh komponen, maka harus ada alat unruk mengintrol penggunaanya.
1)      Berikut ini dalah fingsi-fungsi yang terdapat pada control bus ( saluran control ):
·         Digunkan untuk menspesifikasi sumber dan tujuan data pada bus data.
·         Digunakan untuk mengirim alamat word pada memori yang akan diakses CPU.
·         Digunakan untuk saluran almat perangkat modul komputer saat CPU mengakses suatu modul.
·         Semua peralatan yang terhubung dengan sistem komputer, agak dapat diakses harus memiliki alamat. Contoh : mengakses port I/O, maka port I/O harus


















3. Struktur Interkoneksi
Komputer tersusun atas komponen – komponen atau modul – modul (CPU, memori dan
I/O) yang saling berkomunikasi. Kompulan lintasan atau saluran berbagai modul disebut struktur interkoneksi. Rancanagan struktur interkoneksi sangat bergantung pada jenis dan karakteristik pertukaran datanya. menyajikan jenis pertukaran data yang diperlukan oleh modul – modul penyusun komputer :
A.    Memori :
Memori umumnya terdiri atas N word memori dengan panjang yang sama. Masing – masing word diberi alamat numerik yang unik (0, 1, 2, …N-1). Word dapat dibaca maupun ditulis pada memori dengan kontrol Read dan Write. Lokasi bagi operasi dispesifikasikan oleh sebuah alamat.
B.     Modul I/O:
Perasi modul I/O adalah pertukaran data dari dan ke dalam komputer. Berdasakan pandangan internal, modul I/O dipandang sebagai sebuah memori dengan operasi pembacaan dan penulisan. Seperti telah dijelaskan pada bab 6 bahwa modul I/O dapat mengontrol lebih dari sebuah perangkat peripheral. Modul I/O juga dapat mengirimkan sinyal interrupt.
C.     CPU :
CPU berfungsi sebagai pusat pengolahan dan eksekusi data berdasarkan routine – routine
program yang diberikan padanya. CPU mengendalikan seluruh sistem komputer sehingga
sebagai konsekuensinya memiliki koneksi ke seluruh modul yang menjadi bagian sistem
komputer.
Dari jenis pertukaran data yang diperlukan modul – modul komputer, maka struktur interkoneksi harus mendukung perpindahan data berikut :
v  Memori ke CPU : CPU melakukan pembacaan data maupun instruksi dari memori.
v  CPU ke Memori : CPU melakukan penyimpanan atau penulisan data ke memori.
v  I/O ke CPU : CPU membaca data dari peripheral melalui modul I/O.
v  CPU ke I/O : CPU mengirimkan data ke perangkat peripheral melalui modul I/O.
v  I/O ke Memori atau dari Memori : digunakan pada sistem DMA.
Sampai saat ini terjadi perkembangan struktur interkoneksi, namun yang banyak digunakan saat ini adalah sistem bus. Sistem bus ada yang digunakan secara tunggal dan ada secara jamak, tergantung karakteristik sistemnya.


















4. Prinsip Operasi
A.    Prinsip operasi bus adalah sebagai berikut :
1.      Operasi pengiriman data ke modul lainnya :
v  Meminta penggunaan bus.
v  Apabila telah disetujui, modul akan memindahkan data yang diinginkan ke modul yang dituju.
2.      Operasi meminta data dari modul lainnya :
v  Meminta penggunaan bus.
v  Mengirim request ke modul yang dituju melalui saluran kontrol dan alamat yang sesuai.
v  Menunggu modul yang dituju mengirimkan data yang diinginkan.
B.     Hierarki Multiple Bus
Bila terlalu banyak modul atau perangkat dihubungkan pada bus maka akan terjadi penurunan kinerja.
Faktor – faktor :
v  Semakin besar delay propagasi untuk mengkoordinasikan penggunaan bus.
v  Antrian penggunaan bus semakin panjang.
v  Dimungkinkan habisnya kapasitas transfer bus sehingga memperlambat data.




Pengertian Dan Fungsi Memory
A. Pengertian Memory (RAM)
Memory: Tempat penyimpanan data. Terbagi atas 2 bagian, memori primer dan memorisekunder. Memori primer adalah tempat kerja bagi processor, tempat menyimpandata yang akan diproses oleh processor. Contohnya adalah RAM dan VRAM.Memori sekunder adalah tempat menyimpan seluruh data yang bersangkutan2 dengan dokumen dan perangkat lunak. Contohnya: Hard disk, Flash disk (disebutdengan USB stick), CD, Disket, dll.

B. Fungsi Memory (RAM)
Memori merupakan bagian dari komputer yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data/informasi sementara atau tidak permanen. Setelah komputer mati/restart seluruh data dalam RAM akan hilang. karena penyimpanan pada Memory (RAM) hanya berlangsung ketika komputer dalam keadaan On. Tidak seperti Hard Disk yang menyimpan data secara permanen.

Memori utama semikonduktor sering disebut sebagai inti. Penggunaan keping semikonduktor bagi memori utama hampir universal. Memori utama merupakan media penyimpanan dalam bentuk array yang disusun word atau byte, kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Data yang disimpan pada memori utama ini bersifat volatile, artinya data yang disimpan bersifat sementara dan dipertahankan oleh sumber-sumber listrik, apabila sumber listrik dimatikan maka datanya akan hilang.
Memori utama digunakan sebagai media penyimpanan data yang berkaitan dengan CPU atau perangkat Input/Output.
Elemen dasar suatu memori semikonduktor adalah sel memori. Semua sel memori semikonduktor mempunyai sifat-sifat tertentu:

Sel memori memiliki dua keadaan stabil yang dapat digunakan untuk
merepresentasikan bilangan biner 1 dan 0.
Sel memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi untuk menetapkan keadaan.
Sel memori mempunyai kemampuan untuk dibaca untuk merasakan keadaan.
Peranan dari Memori Utama
Address bus pertama kali mengontak computer yang disebut memori. Yang dimaksud dengan memori disini adalah suatu kelompok chip yang mampu untuk menyimpan instruksi atau data. CPU sendiri dapat melakukan salah satu dari proses berikut terhadap memori tersebut, yaitu membacanya (read) atau menuliskan/menyimpannya (write) ke memori tersebut. Memori ini diistilahkan juga sebagai Memori Utama.
Tipe chip yang cukup banyak dikenal pada memori utama ini DRAM ( Dinamic Random Access Memory ). Kapasitas atau daya tampung dari satu chip ini bermacam-macam, tergantung kapan dan pada komputer apa DRAM tersebut digunakan.
Memori dapat dibayangkan sebagai suatu ruang kerja bagi komputer dan memori juga menentukan terhadap ukuran dan jumlah program yang bias juga jumlah data yang bias diproses. Memori terkadang disebut sebagai primary storage, primary memory, main storage, main memory, internal memory. Ada beberapa macam tipe dari memori komputer, yaitu :
1. Random Access Memory ( RAM ).
2. Read Only Memory ( ROM ).
3. CMOS Memory.
4. Virtual Memory.

B. MEMORI CACHE

Pengertian
Cache memori merupakan media penyimpanan data sekunder berkecepatan tinggi, dimana tempat menyimpan data atau informasi sementara yang sering digunakan atau diakses oleh komputer.



Fungsi Cache Memory

Mempercepat Akses data pada computer
Meringankan kerja prosessor
Menjembatani perbedaan kecepatan antara cpu dan memory utama.
Mempercepat kinerja memory
JENIS CACHE MEMORI

L1 cache adalah Sejumlah kecil SRAM memori yang digunakan sebagai cache yang terintegrasi menyatu pada prosesor.

Berguna untuk menyimpan secara sementara instruksi dan data, dan memastikan bahwa prosesor memiliki supply data yangstabil untuk diproses sementara memori mengambil dan menyimpan data baru.
L1 cache (Level 1 cache) disebut pula dengan istilah primary cache, first cache, atau level one cache.
transfer data dari L1 cache ke prosesor terjadi paling cepat Kecepatannya mendekati kecepatan register
L2 cache Arti istilah L2 Cache adalah Sejumlah kecil SRAM memori yang berada di motherboard dekat dengan posisi dudukan prosesor.

Berguna untuk menyimpan sementara instruksi dan data, dan memastikan bahwa prosesor memiliki supply data yangstabil untuk diproses sementara memori mengambil dan menyimpan data baru
(Level 2 cache) secondary cache, second level cache, atau level two cache.
L2 cache memiliki ukuran lbih besar dibandingkan L1 namun kecepatan transfernya sedikit lebih lama dari L1cache.
L3 cache jarang sekali ada, hanya ada di komputer tertentu.

Berguna ketika terdapat cache yang hilang ”missing” pada cache L1&L2
L3 cache memiliki ukuran lbih besar dibandingkan L1 dan L2 namun kecepatan transfernya lebih lama dari L1cache dan L2 Cache.
Cara Kerja Cache Memori



CPU membaca word memori
Periksa di Cache Memory,
Jika ada akan dikirim ke CPU
Jika tidak ada akan dicari ke Memory Utama
Dikirim ke Cache Memory lalu dikirim ke CPU
Mengapa Diperlukan Cache memori

karena kecepatan memori utama yang rendah dibandingkan dengan kecepatan prosesor, maka sangat diperluka sekali cache sebagai antisipasi terhadap permintaan data memori yang akan digunakan CPU. Apabila data diambil langsung dari memori utama atau maka akan memakan waktu lama yang menyebabkan dapat membuang waktu dengan menunggu untuk mengskses intruksi dan data pada memory utama.

C. ADVANCED DRAM
DRAM (Dynamic Random Access Memory)
adalah jenis RAM yang menyimpan setiap bit data yang terpisah dalam kapasitor dalam satu sirkuit terpadu. Data yang terkandung di dalamnya harus disegarkan secara berkala oleh CPU agar tidak hilang. Hal ini membuatnya sangat dinamis dibandingkan dengan memori lainnya. Dalam strukturnya, DRAM hanya memerlukan satu transistor dan kapasitor per bit, sehingga memiliki kepadatan sangat tinggi.

Deteksi dan Koreksi Kesalahan

   a.     Flow Control
       Flow control adalah suatu teknik untuk memastikan/meyakinkan bahwa suatu stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flow control, buffer (memori penyangga) dari receiver akan penuh sementara masih banyak data lama yang akan diproses. Ketika data diterima, harus dilaksanakan sejumlah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak data.
Ada beberapa bentuk dari flow control antara lain:
a.       Stop and wait flow control
Cara kerjanya suatu sumber mengirimkan frame. Setelah diterima, penerima memberi isyarat untuk menerima frame lainnya dengan mengirim acknowledgement ke frame yang baru diterima. Pengirim atau sumber harus menunggu sampai menerima acknowledgement sebelum mengirim frame berikutnya. Penerima kemudian dapat menghentikan aliran data dengan tidak memberi acknowledgement. Frame yang dikirimkan tidak akan menjadi masalah jika ukuran datanya tidak terlalu besar. Jika data yang dikirim besar, maka secara otomatis jumlah framenya akan bertambah sehingga menyebabkan stop and wait control menjadi tidak efisien.

b.      Sliding window flow control
Masalah utama yang dimiliki oleh stop and wait control adalah bahwa hanya satu frame yang dapat dikirimkan pada saat yang sama. Dalam keadaan antrian bit yang akan dikirimkan lebih besar daripada panjang frame (a>1) maka diperlukan suatu langkah efisiensi (memperbolehkan pengiriman lebih dari satu frame pada saat yang sama). Dalam langkah ini, ditambahkan juga label pada setiap frame yang telah masuk sebagai penanda sudah sejauh mana frame tersebut diterima. Sliding window flow control ini mengizinkan untuk pengiriman lebih dari satu frame. Receiver juga memiliki sebuah buffer untuk menampung antrian frame yang masuk dengan syarat setiap frame yang masuk diberi nomor. Nomor tersebut nantinya akan digunakan sebagai penanda yang akan diloncati tiap ukuran field (k). frame yang masuk akan dinomori dengan modulo 2k.

b.     Deteksi Kesalahan
          Pada subbab sebelumnya dibahas tentang penggunaan flow control, sekarang akan dibahas bagaimana cara mendeteksi kesalahan yang terjadi pada flow control tersebut. Ada dua pendekatan yang bisa digunakan untuk mendeteksi error, yaitu:
a.       Forward Error Control
Karakter yang ditransmisikan atau disebut juga frame, berisi informasi tambahan sehingga apabila penerima mengalami kesalahan, penerima tidak hanya bisa mendeteksi kesalahannya saja tetapi juga bisa menjelaskan letak kesalahan tersebut.
b.      Feedback (backward) Error Control
Setiap karakter atau frame memiliki informasi yang cukup untuk memperbolehkan penerima mendeteksi bila menemukan kesalahan tetapi tidak lokasi kesalahannya. Feedback error control dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1.      Teknik yang digunakan untuk deteksi kesalahan
2.      Kontrol algoritma yang telah disediakan untuk mengontrol transmisi ulang.

Metode Pendektesian Kesalahan
            Ada dua metode deteksi kesalahan yang sering digunakan, yaitu:
a.       Echo
Metode sederhana dengan sistem interaktif. Operator memasukkan data melalui sebuah terminal dan mengirimkan ke komputer lain, setelah itu komputer akan menampilkan data yang dikirim kembali ke terminal sehingga operator dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan benar atau tidak.
b.      Error otomatis
Metode dengan tambahan bit pariti (pariti ganjil atau pariti genap). Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam pendeteksian error, antara lain:
1.      Vertical redundancy checking
Metode ini lebih umum disebut dengan parity checking karena menggunakan sistem pengecekan paritas dan merupakan sistem untuk mencari kesalahan data yang paling sederhana. Dalam satu byte terdapat satu bit pariti. Bit ini nilainya tergantung kepada ganjil atau genapnya jumlah bit satu dalam satu byte.
Pengecekan parity terbagi menjadi dua yaitu:
a.       Odd parity (pariti ganjil)
Jumlah bit satu dalam satu byte data harus berjumlah ganjil.
b.      Even parity (pariti genap)
Jumlah bit satu dalam satu byte data harus berjumlah genap.

2.      Longitudinal redundancy checking
Metode ini sebenarnya digunakan untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada VRC. Pada metode LRC ini, data dikirimkan per blok (frame) berisi 8 byte dan setiap frame terdapat satu bit pariti. Fungsi dari bit pariti tersebut adalah sebagai kontrol kesalahan seperti pada parity checking.

3.      Cyclic redundancy checking
Sistem ini banyak dipakai dalam komunikasi data karena prosesnya cukup sederhana dan tidak membutuhkan banyak tambahan bit sebagai bit pariti. Pada sistem CRC data dikirimkan per frame dan setiap frame terdiri dari deretan bit panjang.

c.     Koreksi Kesalahan

          Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu adanya error recovery atau pengkoreksian kesalahan agar jangan sampai kesalahan ini menyebabkan dampak yang besar bagi pengiriman datanya. Metode yang digunakan antara lain:

a.    Subtitusi simbol
Bila ada data yang rusak maka komputer penerima mengganti bagian tersebut dengan karakter lain, seperti karakter SUB yang nerupa tanda tanya terbalik. Jika pemakai menjumpai karakter ini (pada program pengolah kata), maka berarti data yang diterima mengalami kerusakan, selanjutnya perbaikkan dilakukan sendiri.

b.    Mengirim data koreksi
Data yang dikirimkan harus ditambah dengan kode tertentu dan data duplikat. Bila penerima menjumpai kesalahan pada data yang diterima maka perbaikkan dilakukan dengan mengganti bagian yang rusak dengan data duplikat. Cara ini jarang digunakan.

c.    Kirim ulang
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana, yaitu apabila komputer penerima menemukan kesalahan pada data yang diterima maka selanjutnya meminta komputer pengirim untuk mengulang pengiriman data.

Forward Error Correction
Salah satu cara untuk mengkoreksi kesalahan adalah dengan menggunakan metode forward error correction. Ada beberapa notasi yang harus terlebih dahulu dipahami, yaitu:
a.       m                 : Jumlah bit sample.
b.      n                   : Jumlah bit hamming.
c.       Bit sample   : ½ * jumlah bit data.
d.      Bit hamming            : 2n >m+n+1.


Adapun langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
a.       Contoh karakter yang akan dikoreksi adalah CAT. Ubah karakter CAT menjadi biner kode ASCII dan tambahkan pariti ganjil (letakkan terbalik dari bit pariti sampai bit pertama).
b.      Gabungkan seluruh bit dalam satu deret. Setelah itu hitung jumlah bit dari keseluruhan karakter. Untuk karakter CAT jumlah bitnya adalah 24 bit.
c.       Hitung m dengan rumus yang disediakan:
M = ½ * jumlah bit data
   = ½ * 24
   = 12 bit.
Maka bit samplenya adalah 12 bit pertama dari karakter CAT yaitu 010000111100.
d.      Hitung n dengan rumus yang disediakan dimulai dari n=1:
1.      2n > m + n + 1
21 > 12 + 1 + 1  (n tidak terpenuhi. Lanjutkan ke n=2)
2.      2n > m + n + 1
22 > 12 + 2 + 1  (n tidak terpenuhi. Lanjutkan ke n=3)
3.      2n > m + n + 1
23 > 12 + 3 + 1  (n tidak terpenuhi. Lanjutkan ke n=4)
4.      2n > m + n + 1
24 > 12 + 4 + 1  (n tidak terpenuhi. Lanjutkan ke n=5)
5.      2n > m + n + 1
25 > 12 + 5 + 1  (n terpenuhi. Maka n=5).
            Kesimpulan:
1.      n=5 à bit hamming berjumlah 5 bit (h5 h4 h3 h2 h1).
2.      m + n = 17 bit.

e.       Gabungkan bit sample dengan bit hamming secara acak (khusus bit sample).
Setelah itu hitung bit hamming. Tentukan letak bit 1 pada deret tersebut. Pada deret di atas, letak bit 1 ada pada posisi ke 3, 5, 6, 8, 16. Ubah posisi tersebut menjadi biner 5 bit lalu kenakan operasi XOR terhadap posisi tersebut.
Setelah bit hamming diketahui, maka terbentuklah data kirim. Data kirim adalah bit sample digabungkan dengan bit hamming

f.        Langkah terakhir adalah tentukan lagi letak bit ‘1’ pada deret di atas kecuali untuk bit hamming tidak perlu dihitung. Lalu ubah posisi tersebut menjadi 5 bit biner lalu kenakan operasi XOR. Untuk permulaanya lakukan operasi XOR terhadap bit hamming dengan posisi yang pertama kali dijumpai.

g.      Jika hasil akhir sama dengan 0 maka tidak ada kesalahan yang terjadi dan tidak perlu adanya koreksi terhadap data yang dikirim atau diterima. Sedangkan apabila hasil akhir tidak sama dengan 0 maka terjadi kesalahan dan perlu adanya koreksi kesalahan. Karena menggunakan koreksi kesalahan dengan metode forward error correction maka penerima data bisa membetulkan kesalahannya sendiri karena sudah mengetahui letak kesalahan kalau menghitung manual seperti ini memang tidak akan terlihat letaknya, akan tetapi peralatan komunikasi data di sisi penerima akan bisa mendeteksi dan mengkoreksi kesalahannya melalui bit hamming).

Kesimpulan

Flow control adalah suatu teknik untuk memastikan/meyakinkan bahwa suatu stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flow control, buffer (memori penyangga) dari receiver akan penuh sementara masih banyak data lama yang akan diproses. Ada beberapa bentuk dari flow control antara lain : Stop and wait flow control dan Sliding window flow control
Di dalam deteksi kesalahan ada dua pendekatan yang bisa digunakan untuk mendeteksi error, yaitu: Forward Error Control dan Feedback (backward) Error Control. Ada dua metode deteksi kesalahan yang sering digunakan, yaitu: Echo dan Error otomatis Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu adanya error recovery atau pengkoreksian kesalahan agar jangan sampai kesalahan ini menyebabkan dampak yang besar bagi pengiriman datanya. Metode yang digunakan antara lain: Subtitusi simbol, Mengirim data koreksi dan Kirim ulang


Memori virtual
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Memori virtual menggabungkan RAM aktif dan memori aktif dalam bentuk cakram ke dalam berbagai macam alamat yang berdekatan.
Dalam ilmu komputer, memori virtual adalah teknik manajemen memori yang dikembangkan untuk kernel multitugas. Teknik ini divirtualisasikan dalam berbagai bentuk arsitektur komputer dari komputer penyimpanan data (seperti memori akses acak dan cakram penyimpanan), yang memungkinkan sebuah program harus dirancang seolah-olah hanya ada satu jenis memori, memori "virtual", yang bertindak secara langsung beralamat memori baca/tulis (RAM).
Sebagian besar sistem operasi modern yang mendukung memori virtual juga menjalankan setiap proses di ruang alamat khususnya sendiri. Setiap program dengan demikian tampaknya memiliki akses tunggal ke memori virtual. Namun, beberapa sistem operasi yang lebih tua (seperti OS/VS1 dan OS/VS2 SVS) dan bahkan yang modern yang (seperti IBM i) adalah sistem operasi ruang alamat tunggal yang menjalankan semua proses dalam ruang alamat tunggal yang terdiri dari memori virtual.
Memori virtual membuat pemrograman aplikasi lebih mudah oleh fragmentasi persembunyian dari memori fisik; dengan mendelegasikan ke kernel beban dari mengelola hierarki memori (sehingga menghilangkan keharusan untuk program dalam mengatasi hamparan secara eksplisit); dan, bila setiap proses berjalan dalam ruang alamat khususnya sendiri, dengan menghindarkan kebutuhan untuk merelokasi kode program atau untuk mengakses memori dengan pengalamatan relatif.
Virtualisasi memori adalah generalisasi dari konsep memori virtual.






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR pertanyaan dan jawaban tentang ISBD

INTERPERSONAL SKILL Presentasi

Makalah Interpersonal Skill - Negoisasi - Tugas Kampus